Diterjang Angin Puting Beliung, 33 Rumah di Tlogojati Rusak

Diterjang Angin Puting Beliung, 33 Rumah di Tlogojati Rusak

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO - Diterjang angin puting beliung, 33 rumah warga Dusun Windusari Desa Tlogojati Kecamatan Wonosobo rusak. Tidak ada korban dalam peristiwa itu, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta. “Angin kencang dan hujan dengan intensitas tinggi berdurasi  15 menit dan mangakibatkan 33 rumah rusak sedang dan ringan di Desa Tlogojati. Tidak ada korban jiwa atau luka,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Zulfa Ahsan Alim Kurniawan. Menurutnya, peritiwa itu terjadi Senin malam (9/3) pukul 20.30 WIB. Hujan besar disertai angin kencang, menyapu pemukiman Dusun Windusari Tlogojati. Kerusakan rumah milik warga, mayoritas dibagian atap rumah. Dengan tingkat kerusakan bervariasi, berat dan ringan. “Jadi kerusakan rumah yang diakibatkan oleh terjangan angin puting beliung dan hujan itu di bagian atap rumah. Ada yang hilang sebagian, ada yang hilang semuanya serta ada yang hilang beberapa lembar, pendataan masih terus dilakukan,” katanya. BPBD bersama dengan tim relawan bencana alam dibantu pemerintah desa dan kecamatan telah melakukan asessemet dan cek lokasi. Sejumlah langkah dilakukan dengan cepat, diantaranya gotong royong memasang kembali atap yang hilang atau rusak. “Data sementara, kita membutuhkan 500 lembar seng dan beberapa kilo paku,” katanya. Baca Juga Angin Kencang Hajar Dua Rumah Sementara itu, Kades Tlogojati, Wahyan menambahkan bahwa angin puting beliung di Dusun Windusari, Desa Tlogojati, terjadi sekitar pukul 20.30 WIB . Tidak ada korban jiwa, namun puluhan rumah tempat tinggal rusak. “Angin kencang yang disusul hujan dengan intensitas tinggi yang berdurasi kurang lebih 15 menit dan mengakibatkan rumah mengalami kerusakan sedang dan ringan. Ada 9 rumah yang mengalami kerusakan sedang dan 24 rumah yang mengalami kerusakan ringan. Total rumah yang mengalami kerusakan sejumlah 33 rumah,” katanya. Pihaknya mengaku kejadian tersebut memang cukup mengejutkan warga Windusari. Sebab, terjadi pada malam hari, angin bercampur dengan air hujan deras. Desiran suara yang ditimbulkan cukup keras dan menakutkan. “Ya kami cukup panic. Ini durasinya lama. Padahal kalau angin puting beliung biasa, durasinya hanya 3 menitan saja. Ini sampai 15 menit,” terangnya. Selepas peristwa itu berlalu, Wahyan kemudian mengumpulkan perangkat dan melakukan pemantuan terhadap kondisi lingkungan. Utamanya keselamatan warga serta  pendataan terhadap rumah warga yang rusak. “Dari laporan perangkat desa tidak ada warga yang alami luka. Namun kerusakan atapa rumah, utamanya bagian atap cukup banyak,” ujarnya. Danramil 01 Wonosobo Kapten Inf Heru Utama, mengemukakan, Koramil kota dan Polsek Wonosobo   bersama dengan tim relawan bencana alam ikut bergotong royong membantu warga windusari,   kebutuhan warga yang terkena musibah angin puting beliung, adalah seng dan paku serta terpal. Kebutuhan material tersebut untuk segera memperabiki rumah yang atapnya hilang atau rusak di terpa angin. “Saat ini yang dibutuhkan warga adalah bantuan seng, paku. Mengingat saat ini masih sering hujan sehingga diharapkan secepat mungkin penanganan bencana segera teratasi. Dengan cepat teratasi maka masyarakat yang terkena musibah rumahnya bisa ditempati kembali,” ujarnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: